Cara Konfigurasi Mikrotik PPPoE Lengkap untuk Pemula – Tutorial Praktis dan Aman

Konfigurasi Mikrotik PPPoE Lengkap Terbaru: Dari Nol Sampai Online

cara konfigurasi Mikrotik PPPoE lengkap dan aman untuk pemula.

Pernah nggak sih, ngalamin koneksi internet yang harus login dulu kayak masuk warnet zaman dulu? Nah, itulah salah satu fungsi dari PPPoE alias Point to Point Protocol over Ethernet. Buat kamu yang pakai Mikrotik dan ingin bikin jaringan yang lebih tertib, rapi, dan hemat IP, artikel ini bakal kasih kamu panduan lengkap tapi tetap santai.

PPPoE (Point to Point Protocol over Ethernet) sering jadi solusi jitu buat kamu yang pengen jaringan internet tertib, aman, dan hemat IP. Dalam tutorial ini, kita bakal bahas konfigurasi PPPoE di Mikrotik secara lengkap, dari awal sampai bisa online. Cocok buat kos-kosan, RT/RW Net, warkop, atau sekadar bikin jaringan rumah lebih rapi.

Si Ombes dan Internet Kosan yang Berantakan

Suatu hari, Ombes—anak kos yang juga hobi ngoprek—dapat amanah dari ibu kos buat benerin WiFi. Masalahnya klasik: semua orang konek, tapi internet lemot parah. Ternyata ada yang pakai buat download fill gajah. Roni pun kepikiran, “Gue bikin sistem login aja deh, biar bisa dibagi bandwidth dan tahu siapa yang boros.” Nah, muncullah si PPPoE.

Apa Itu PPPoE dan Fungsinya?

PPPoE bikin tiap user harus login dulu sebelum bisa internetan. Ini cocok banget buat sistem voucheran atau jaringan publik. Dengan PPPoE, kamu bisa:

Membatasi akses internet hanya untuk user yang punya akun
Menghemat IP address di jaringan
Kontrol bandwidth dan session tiap pengguna
Bisa dipakai buat sistem voucher-an juga!

Langkah-Langkah Konfigurasi Mikrotik PPPoE Server

Topogi Cara terbaru konfigurasi Ppoe Mikrotik

1. Setting Dasar: Topologi Jaringan

Pastikan sudah punya koneksi internet di ether1 (WAN), dan jaringan lokal di ether2 atau bridge.

Topologi Sederhana:

ether1 = koneksi dari ISP
ether2 = koneksi ke switch/Modem client

2. Atur IP Address untuk Interface LAN Atau Bridge

/ip address add address=192.168.10.1/24 interface=ether2

IP ini nanti dipakai sebagai gateway oleh client PPPoE.

3. Buat IP Pool untuk Client

/ip pool add name=pppoe-pool ranges=192.168.10.2-192.168.10.100

Pool ini akan memberikan IP otomatis ke pengguna PPPoE saat login.

4. Buat Profile PPPoE

/ppp profile add name=pppoe-profile local-address=192.168.10.1 \
remote-address=pppoe-pool rate-limit=2M/2M

Rate limit bisa disesuaikan. Misal, kasih 2 Mbps download dan upload untuk tiap user.

5. Aktifkan PPPoE Server di Interface LAN/Bridge

/interface pppoe-server server add interface=ether2 service-name=pppoe \
default-profile=pppoe-profile disabled=no

Kalau kamu pakai bridge, ganti ether2 jadi bridge.

6. Tambahkan User PPPoE (Secret)

/ppp secret add name=user1 password=1234 service=pppoe profile=pppoe-profile

bro sis bisa buat banyak user dengan username dan password berbeda.

7. NAT untuk Akses Internet

/ip firewall nat add chain=srcnat out-interface=ether1 action=masquerade

Ini penting supaya client PPPoE bisa browsing dan akses internet.

Tips Keamanan Konfigurasi PPPoE

Nonaktifkan layanan tidak perlu: telnet, ftp, dll.
Gunakan firewall filter rules untuk membatasi akses dari luar.
Ganti username & password default Mikrotik.
Rutin backup konfigurasi: /export file=config-backup

Cek Status PPPoE Client

Buka menu PPP → Active Connections untuk lihat siapa yang sedang login. Kamu juga bisa pantau dari /ppp active print.

Penutup

Konfigurasi PPPoE di Mikrotik itu nggak sesulit kelihatannya. Dengan sedikit niat dan kopi, kamu bisa bikin jaringan lebih tertib, hemat IP, dan mudah dikontrol. Mau buat voucheran? Bisa. Mau sekadar manajemen user internal? Lebih rapi. Jadi, jangan cuma jadi fakir bandwidth pasif—jadi penguasa jaringanmu sendiri! 🚀

Semoga tutorial ini ngebantu kamu. Jangan lupa disave, dishare, dan dioprek ya!